Pages

Kamis, 29 Maret 2012

Cinta syahwat

Cinta lawan jenis

Salah satu fitrah manusia ialah memiliki syahwat (naluri ketertarikan) terhadap lawan jenis (Q.S. Ali Imran 3:14). Bentuk cinta ini anugerah Allah swt. untuk setiap manusia. Mengajak seseorang ingin mengenal lebih dekat orang yang menawan hatinya. Sejuta alasan membuat si doi memiliki nilai lebih dibandingkan yang lainnya.
 Kehadiran cinta ini mesti dibentengi oleh seperangkat rambu. Bila ingin terjaga kefitrahannya. Seseorang mesti pandai menjaga pandangan mata, aurat, dan farji’ (kemaluan). (Q.S. An-Nur 24:30-31). Agar tak tergoda memandang lebih selain untuk memahami apa ang dibicarakan. Rasulullah saw. pernah menegur seorang pemuda yang menatap wanita dalam-dalam, dengan menolehkan pipi pemuda tersebut kearah lain.
Selanjutnya, isi pembicaraan tidak mengandung unsure dosa dan tidak bermuatan birahi (Q.S.An-Nisa 4:114). Menghindara khalawat (mojok), dan menghindari persentuhan fisik. Sabda Rasulullah saw., “Sesungguhnya aku tidak pernah bersalaman dengan wanita (bukan muhrim).” (H.R. Bukhari). 
Memaksimalkan cinta di area ini tidak bisa dilakukan. Singkat kata jangan coba-coba untuk mendekati perbuatan zina. (Q.S. Al-Isra 17:32). Cukup hanya sebatas suka dihati, selebihnya mengundang pelanggaran, penyesalan, dan menjerumuskan pada dosa besar.

Cinta Ukhuwah
sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara…” (Q.S.Al Hujurat 49:10). Persaudaraan diantara manusia, baik pria atau wanita bisa dirajut dengan ikatan keimanan.
Keutamaan cinta ukhuwah
Keitmaan akan diraih bila ia dapat mencintai orang lain semata-mta karena Allah. Buah cinta semacam ini adalah seseorang akan merasakan lezatnya iman dan mendapati perlindungan Allah swt. pada hari akhir nanti. Selain itu cinta jenis ini akan mengangkat derajat seseorang dan memperoleh mahabbah (cinta) dan keridhaan dari Allah. “tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai diri sendiri.”
Ekspresi Cinta Ukhuwah
Tak usah risih mengungkapkan rasa cinta ini. Anas bin Malik r.a. menceritkan ketika seorang pria yang sedang duduk bersma Nabi saw. melihat pria lain lewat. Ia berkata, “Ya Rasullullah aku sangat mencintai orang itu.” Rasul menjawab, “apakah engkau sudah memberitahukan bahwa engkau mencintainya?”Pria itu berkata,”Belum.” Rasul bersabda, “kalau begitu, beritahukanlah kepadanya.”Maka ia berkata, “aku sangat mencintaimu karena Allah.”Pria yang lewat itu menyahut,”semoga Allah mencintaimu karena engkau telah mencintaiku karena Allah.”(H.R. Abu Daud).
Menanggung Suka Duka Bersama
Sangat mengagumkan sikap muslim yang mencintai karena Allah. Mereka rela berkorban untuk saudaranya, suka duka ditanggung bersama. “Perumpamaan orang orang yang beriman dalam hal saling berkasih-kasihan, saling mencintai, dan saling menyayangi adalah laksana satu tubuh. Bila satu anggotanya sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan demam dan tidak dapat tidur.”(H.R. Muslim).
Menjaga Silaturahmi
Bentuk cinta ukhuwah adalah dengan menjaga silaturahmi.
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk meninggalkan (tidak menegur) saudaranya lebih dari tiga hari. Bila keduanya bertemu, yang satu memalingkan muka dan yang lainnya juga memalingkan muka. Yang paling baik diantara keduanya ialah yang terlebih dahulu mengucapkan salam.”(H.R. Bukhari dan Musilm).
Apabila suatu saat ada perbedaan pendapat, terjadi konflik, persaan tidak enak, sebaiknya segera tindak lanjuti dengan cooling down, instrospeksi, dan saling memaafkan. Kemudian iringi dengan berbuat kebaikan kepada teman kita tersebut. Setelah itu, tidak ada lagi dendam dihati. Allah swt. akan menambah kemuliaan dan mengangkat derajat orang yang mampu memaafkan dan tawadlu (rendah hati).
Saling Mengingatkan
“orang mukmin itu menjadi cermin bagi saudaranya. Bila ia melihat cacat atau aib padanya, maka segera ia memperbaikinya.”

The book from Sasa Esa Agustiana "Wanita Antara Cinta dan Keindahan"

Inni Akhfullah
Sukarnya diriku mengerti dirimu,
Pada nilai dan harga dirimu
Apa yang kutau diriku teruji,
Pada keanggunan wajahmu
Andai dikau menjelma,
Kubagai tak berdaya
Bergetar naluri dihati
Lambaian sang bidadari,
Kaburi mata ini
Haruskah kumencari,
Apa yang tidak pasti
Kumenjauh tak mau kutempuhi,
Perjalanan yang suram ini
Kumenjauh daripada kuteruji,
Apa yang tidak pasti
Kulari jauh,  jauh berlari
Dari ujian ini
Allahumma ajirna minannar
Inni akhfullah

Mirwana

0 komentar:

Posting Komentar

 
Twitter Bird Gadget