Asli Bikin Galau :D
MAS, # 02
"Mas, oleh-oleh duriannya mana?" Tanya wajah manis yang menyambut di depan pintu rumah setelah mencium tangan sang suami yang baru turun dari taxi.
"Astaghfirillah! Kelupaan dek, gak sempat mampir beli tadi.." Jawab sang suami sambil menempelkan tangan ke jidatnya.
"Ya udah, gak papa." Jawab sang istri dengan wajah terlihat kecewa. Lalu dibawakannya tas sang suami ke dalam. Berasa berat, sebab laptop selalu ada di dalamnya.
Lalu sang suami duduk di sofa dan membuka tasnya. Sang istri terdengar suaranya di dapur. Sepertinya sedang memasak.
Di dapur saat sang istri sedang memasak, tiba-tiba sebuah tangan muncul menyorongkan durian khas medan dalam bungkus plastik kedap, membuat sang istri terkejut gembira. Sang suami ternyata pura-pura lupa dengan janjinya.
"Maaas! katanya gak bawa kesukaanku. Hufh!" jawabnya penuh gembira menyambut oleh-oleh dari sang suami sepulang tugas dari negeri durian di pucuk pulau sumatera nun jauh di sana.
Aiy lap yuh!" Jawab sang istri sambil mendaratkan ciuman ke sang suami tercinta. Mmmuach!
MAS, # 03
"Mas, aku capek jadi istrimu.."
"Loh, kok ngomongnya gitu sih? Emang ada apa?"
"Aku capek jadi istrimu, mas. Aku..."
"Kenapa sayang? Ada masalah apa, ayo kita bicarakan baik-baik, kita tumbuhkan yang kurang, kita pegang lagi dan segarkan komitmen kita bersama."
"Aku capek jadi istrimu, aku ingin,
sungguh ingin jadi bidadarimu..."
MAS, # 04
"Mas, tahu gag apa yang paling akuh benci dari dirimu?"
"Apa tuh?"
"Kamuh tuh gag pernah marah saat akuh marah,
gag pernah ringan tangan sama akuh
juga satu lagi,"
"Satu lagi, apa tuh?"
"Kamuh tuh gag pernah bilang enggak ke akuh,
meski akuh tahu kamuh lagi capek, ngantuk apalagi lagi bokek."
"trus?"
"Satu lagih,"
"Satu lagih?"
"Yup. Aiy lap yuh!"
MAS, # 05
"Mas, aku mo nanya tapi jawab yang jujur ya.."
"Oke, mo nanya apa nih dek?"
"Temenmu kan banyak. Mana banyak yang cantik-cantik, inner beautynya pada dahsyat, mana mereka lebih sholihah, ngajinya bagus, wawasannya luas, juga tidak sedikit pula yang dari keluarga berada dan terhormat yang jelas mereka lebih beruntung dari aku, mas.
Tapi,
tapi kenapa engkau malah memilih aku jadi istrimu?"
Sang suami tersenyum. Membuat sang istri yang duduk di sebelahnya merangkulkan tangan padanya, seakan ingin pertanyaannya dijawab sesegera mungkin.
Lalu sang suami membuka mulutnya, "Mau jawaban jujur atau jawaban gag jujur?"
"Kalo jawaban jujurnya?"
"Jawaban jujurnya karena kamu paling istimewa diantara lainnya."
"Trus jawaban gag jujurnya?"
"Jawaban gag jujurnya adalah aku terlanjur milih kamu jadi istriku."
"Aaah mas!"
MAS, # 02
"Mas, oleh-oleh duriannya mana?" Tanya wajah manis yang menyambut di depan pintu rumah setelah mencium tangan sang suami yang baru turun dari taxi.
"Astaghfirillah! Kelupaan dek, gak sempat mampir beli tadi.." Jawab sang suami sambil menempelkan tangan ke jidatnya.
"Ya udah, gak papa." Jawab sang istri dengan wajah terlihat kecewa. Lalu dibawakannya tas sang suami ke dalam. Berasa berat, sebab laptop selalu ada di dalamnya.
Lalu sang suami duduk di sofa dan membuka tasnya. Sang istri terdengar suaranya di dapur. Sepertinya sedang memasak.
Di dapur saat sang istri sedang memasak, tiba-tiba sebuah tangan muncul menyorongkan durian khas medan dalam bungkus plastik kedap, membuat sang istri terkejut gembira. Sang suami ternyata pura-pura lupa dengan janjinya.
"Maaas! katanya gak bawa kesukaanku. Hufh!" jawabnya penuh gembira menyambut oleh-oleh dari sang suami sepulang tugas dari negeri durian di pucuk pulau sumatera nun jauh di sana.
Aiy lap yuh!" Jawab sang istri sambil mendaratkan ciuman ke sang suami tercinta. Mmmuach!
MAS, # 03
"Mas, aku capek jadi istrimu.."
"Loh, kok ngomongnya gitu sih? Emang ada apa?"
"Aku capek jadi istrimu, mas. Aku..."
"Kenapa sayang? Ada masalah apa, ayo kita bicarakan baik-baik, kita tumbuhkan yang kurang, kita pegang lagi dan segarkan komitmen kita bersama."
"Aku capek jadi istrimu, aku ingin,
sungguh ingin jadi bidadarimu..."
MAS, # 04
"Mas, tahu gag apa yang paling akuh benci dari dirimu?"
"Apa tuh?"
"Kamuh tuh gag pernah marah saat akuh marah,
gag pernah ringan tangan sama akuh
juga satu lagi,"
"Satu lagi, apa tuh?"
"Kamuh tuh gag pernah bilang enggak ke akuh,
meski akuh tahu kamuh lagi capek, ngantuk apalagi lagi bokek."
"trus?"
"Satu lagih,"
"Satu lagih?"
"Yup. Aiy lap yuh!"
MAS, # 05
"Mas, aku mo nanya tapi jawab yang jujur ya.."
"Oke, mo nanya apa nih dek?"
"Temenmu kan banyak. Mana banyak yang cantik-cantik, inner beautynya pada dahsyat, mana mereka lebih sholihah, ngajinya bagus, wawasannya luas, juga tidak sedikit pula yang dari keluarga berada dan terhormat yang jelas mereka lebih beruntung dari aku, mas.
Tapi,
tapi kenapa engkau malah memilih aku jadi istrimu?"
Sang suami tersenyum. Membuat sang istri yang duduk di sebelahnya merangkulkan tangan padanya, seakan ingin pertanyaannya dijawab sesegera mungkin.
Lalu sang suami membuka mulutnya, "Mau jawaban jujur atau jawaban gag jujur?"
"Kalo jawaban jujurnya?"
"Jawaban jujurnya karena kamu paling istimewa diantara lainnya."
"Trus jawaban gag jujurnya?"
"Jawaban gag jujurnya adalah aku terlanjur milih kamu jadi istriku."
"Aaah mas!"
0 komentar:
Posting Komentar